Selasa, November 04, 2008

Isto dan Katrin (Cerita buat Ada Dech...)

Isto dan Katrin tersenyum simpul saat mereka memutuskan untuk ikut lomba 17-an di kampung Pakualaman. Lomba di kampung itu unik, karena semua cabang yang dilombakan pesertanya adalah berpasang-pasangan. Mulai dari lomba bakiak berpasangan, badminton ganda campuran, lari kelereng estafet berpasangan, hingga lomba joget jeruk berpasangan.


”Kita harus kompak ya, Is”, kata Katrin.


”Tentu”, jawab Isto bersemangat.


Akhirnya lomba pertama dilaksanakan. Ya, lomba bakiak berpasangan. Ada 6 pasang peserta yang ikut: Mondo dan Lisa; Pardi dan Asti; Tejo dan Dinda; Burhan dan Yani; Andi dan Weni; serta Isto dan Katrin.


”Semua peserta sudah siap dengan bakiak dan pasangannya masing-masing?!”, teriak panitia lewat pengeras suara.


”Siaaaaaap..........!!!”, jawab para peserta bersemangat.


Priiiiiiiiiiiitttt!!!!!, peluit tanda dimulainya lomba membahana.


Mondo dan Lisa langsung melesat dengan berlari, semntara Pardi, Tejo, Burhan, Andi dan pasangan mereka masing-masing melaju selangkah demi selangkah


Lho, mana Isto dan Katrin?


Belum genap selangkah mereka berjalan, mereka sudah jatuh terduduk.


”Kamu gimana to, Kat? Kok kaki kanan dulu. Mbok kaki kirinya dulu!”, sergah Isto.


”Lha, katamu kamu mau mengikuti langkahku dengan kaki kanan melangkah terlebih dahulu”, jawab Katrin.


”Iya... tapi itu untuk lomba bakiak tahun depan. Tahun ini kita pakai langkah kita masing-masing dulu”.

”Aku merasa bahwa langkah kaki kiriku lebih kuat; pasti bisa untuk memenangkan lomba kali ini”, imbuh Isto.


”Tapi...”, Katrin mencoba menyanggah.


”Ah... nggak usah tapi-tapian. Yang jelas lomba kali ini kita pakai langkah kita masing-masing!!!”, Isto menimpali.


Mereka mencoba bangkit dan melangkah kembali. Akan tetapi mereka kembali jatuh terduduk. Mereka saling pandang. Ada aura kemarahan pada diri mereka masing-masing. Sebelum perdebatan mereka pecah, terdengarlah bunyi pekik sorak.


”Hore.... kita menang!!!”, pekik Mondo dan Lisa yang telah menyentuh garis finish.


Semua mata yang hadir pada lomba 17-an pagi itu tertuju pada Isto dan Katrin yang tak juga beranjak dari posisi start mereka.


Ada yang tertunduk sedih, menertawakan, mencibir, mencemooh...

Dinda dan Tejo yang finish di urutan ke 3 datang menghampiri mereka.


”Hmmm... jangan menyerah, Kat. Semoga tahun depan kalian bisa menyamakan langkah”, ucap Tejo.


”Ya... semoga”, jawab Katrin lirih.

0 Comments:

blogger templates 3 columns | Make Money Online