Sabtu, November 13, 2010

She's a good shooter too...

karena dia.... Istrikuuuuuuu!

Whoaaaaa.....Lama skali.....

Duh, udah lama sekali ga posting blog.huhuhuhu.....

Rabu, Juni 30, 2010

Denahnya gan...

Senin, Januari 11, 2010

Oh, Nimmy!


Sukses ya wel buat pendadaran besok...

For Someone I Love Actually

Kabut tipis menyelimuti tempat ini. Mengawali hari dengan dingin dan sebuah sapaan bahwa hari ini langit akan cerah. Membuka jendela dunia untuk mentari yang kini tengah terjaga dari lelapnya. Kesunyian dalam peraduan telah menghilang sudah. Melenyapkan sejuta risau dan harap. Menghapuskan semua wajah gelap dari mimpi. Yang tersisa sekarang hanyalah wajahmu seorang. Dan saat itu terjadi, segala harapan, mimpi, cita-cita, kasih, dan kepercayaan semuanya menumpu pada dirimu seorang. Sampai sekarang masih juga ku tanyakan arti dari kehadiranmu. Makna dari senyummu. Dalam Tuhan ku cari jawabnya dan tak pernah ku temukan selain tanda-tanda yang harus ku urai sendiri maknanya. Karena itulah setiap hariku menjadi berharga. Untuk mengungkap apa yang Tuhan inginkan dalam hidupku dengan menghadirkanmu. Satu yang pasti, dirimu adalah serpihan bintang yang jatuh ke bumi. Bintang yang 2000 tahun yang lalu memandu perjalanan 3 Raja dari Timur untuk menemukan Kristus. Hal ini terpancar jelas dari sinar matamu yang senatiasa menunjukkan jejak-jejak kasih di setiap celah jalan dunia.

Dirimu juga malaikat. Walaupun tanpa sayap dan tiada terbang lagi. Kehadiranmu bawakan rasa damai dan kegembiraan dalam tiap tarikan dan hembusan nafas. Tiap derai tawa dan senyummu tawarkan perlindungan dari semua marabahaya. Hanya dengan menatapmu maka pertanyaan mengenai di mana letak surga itu akhirnya terjawab sudah. Bukan di tempat antah berantah yang tak terjangkau siapapun. Tapi di tempat yang sudah kita miliki sejak lama. Surga terletak di hati kita masing-masing. Dirimu adalah surga kecilku yang Tuhan hadirkan ke dunia untuk membuatku selalu ingat mengenai jalan panjang dan berangin yang harus ku tempuh. Dirimu juga adalah sebuah kata “damai” yang mengakhiri semua perang dan pertikaian di bumi ini. Sebuah kata “percaya” yang mengakhiri semua perasaan curiga di dunia. Sebuah kata “harapan” yang membuat semua orang meyakini bahwa mimpi-mimpinya akan menjadi nyata. Sebuah kata “berani” yang menjadikan semua orang mampu berjalan dalam suasana terkelam sekalipun.

Karena cahayalah maka bayangan itu ada. Dirimu adalah cahaya indah itu dan aku adalah bayangannya. Bayangan yang kuharapkan berasal dari segala yang baik di dunia. Ribuan kata tak cukup untuk membentuk lukisan mengenai indah dirimu. Mengenai keindahan cahayamu. Biarkan kata-kata itu terurai satu persatu dengan indah dan dengan sendirinya di surgaku, karena tempat itu telah kubagi ruangnya untuk namamu…

Kembali Nge-Blog

Lama gak posting blog. Bukannya terseret arus ke Facebook atawa situs jejaring sosial lainnya. Tapi untuk waktu beberapa lama ini aku memang tak punya inspirasi sama sekali buat menulis, bahkan untuk cerita sehari-hari sekalipun. Sekarang telah banyak yang tersimpan di kepala untuk dicurahkan. Pelan-pelan tapi pasti aku akan menguraikannya dalam bentuk kata-kata tak sempurna. Totsky still alive…


About Totsky
Aku dikenal dengan nama Titet sejak balita dulu. Almarhum simbah yang menamaiku demikian. Dari nama sah-ku yang Markus Eko Apriyanto, tak sedikitpun yang bisa diambil atau dipenggal jadi nama Titet. So, aku tak tau bagaimana mendiang simbah mendapatkan nama itu untukku dan apa maknanya. Tapi yang jelas, nama itu membuatku mudah diingat, membuatku tenar sebagai troublemaker nomor wahid diantara teman-teman yang lain. Hehehe. Dari nama Titet itulah kemudian berkembang menjadi nama-nama yang lain. Dimodifikasi (seenak wudel masing-masing orang-red,hehehe) oleh temen-temen menjadi Titot, Titit, Pentet, Tit (hush, saru!), dan selusin nama lain. Aku suka dengan nama-nama “turunan” itu. Apalagi yang paling mutakhir diberikan oleh Nimmy (Ismi-teman SMA) yaitu Totsky! Aku tau dia terinspirasi abis oleh Novel Toto Chan, dimana dalam novel itu oleh si ayah Toto Chan dipanggil Totsky. Awalnya sih Nimmy menggal Titet jadi Tetsky. Tapi dilidah lebih nyaman Totsky kalo diucapin, maka dengan sendirinya akhirnya lebih terakrabi nama Totsky. Dan aku suka! Hahaha. Totsky terdengar seperti nama-nama di Negara pecahan Uni Soviet. Hmmm… Kyrgiztan kali ya, huahahahaha….

What are you doing,
Tots?
Hmfff…Kalo ngomongin pekerjaan, aku bisa berapi-api nih. Dengan tempat terpencil bak surga kecil yang jatuh ke bumi (walaupun dengan sehanggar pesawat keterbatasannya), aku dapatkan sesuatu yang tak didapatkan mereka-mereka yang bekerja di tengah hangar-bingar kota. Yang paling kusukai adalah: aroma petualangannya! Sampai-sampai maksain si Revo dipakein ban trail biar bisa lancar membuka jalan dikala hujan. Hahahaha. Teope begete pokoknya.hahahaha! Apalagi pantai Krokohnya, kuereeen puooolll! Kalo ngomongin hobi, ini kudu mendapatkan space khusus. Biar maxi ceritanya. Hehehehe…

Totsky and The Band of Killers

Yups, sesuai dengan tampangnya, aku tetep setia angkat senjata hingga sekarang. Sepeninggal Teddy (halo, bro!) ke Batam hampir dua tahun silam, aku tetep hunting sendirian. Assasin killing. Sampai akhirnya, sohib-sohib lama yang hijrah ke ibukota kembali ke kampung halamannya. Dengan membawa skill berburu dari rantau tentu saja. Tanpa basa-basi, berawal dari kesamaan hobi, semakin solid-lah

(the assasin killer)

Y.A.R.A. (Yogyakarta Air Rifle Association), yang dulu kubentuk dengan Teddy. Merekalah squad baru yang akan menggawangi tim pengendali hama kakao: Cool Lee, Dwi Bagor, Mumun Gempur, dan Totsky! Memang chemistry perburuan kami belum dapet. Masih perlu banyak jam terbang. Mereka sudah begitu terbiasa dengan metode perburuan tanah datar. Perburuan bangau tambak, belibis, dan derkuku. Sedangkan sekarang yang harus dihadapi adalah
tupai dengan pola berburu yang jelas sama sekali berbeda. Dengan dua Sharp Innova long barrel dan dua Canon 737 ber-visir, kami biasa menyusur pegunungan Menoreh. Mem-plot hunting spot dan menghafalkan medan. Cool Lee adalah maestro menembak cepat. Intuisi menarik pelatuknya benar-benar hebat. Sedangkan Dwi lebih cocok untuk menembak sasaran diam dan jauh (dengan riflescope 3-12 x 5).
Mumun adalah eksekutor final untuk sasaran yang tak mati sekali tembak. Juga spesialis pengalih jalur lari tupai. Aku? Untuk sebagian besar pegunungan Menoreh, aku hafal betul. So,aku biasa jadi pengatur serangan dan fast aiming-ku lumayan membantu menjatuhkan tupai sebelum menjangkau shelter-nya. Sayang, hujan sekarang turun tak henti-henti. Membuat jalur perburuan menjadi licin dan rimbunnya daun-daun menyulitkan deteksi medan. Suplai makanan juga melimpah (musim rambutan, petai, dan durian), sehingga koloni tupai menjadi tercerai berai dan semakin menyulitkan perburuan. Sepertinya memang harus menunggu bulan Agustus untuk hasil maksimal. Dan lagi, kami kurang seorang lagi untuk dilatih jadi master catapult (juru ketapel) dan pembawa hasil buruan. Ada yang mau?

Selasa, Mei 05, 2009

Jika Aku Menjadi

Hhhm…. Aku masih teringat dengan jelas salah satu episode reality show “Jika Aku Menjadi” di Trans TV yang menceritakan kisah seorang mahasiswa yang mencoba merasakan menjadi seorang warga Dlingo, Bantul yang kesulitan air. Bagaimana harus berkilo-kilometer berjalan demi sepikul air. Responku waktu itu biasa saja. Tidak tergetar ataupun terharu. Tapi perjalananku kali ini membuatku mengerti dan tersadar akan makna seember air yang kadang kubiarkan terbuang sia-sia…


Per tanggal 1 Mei 2009 kemarin aku resmi menjadi Guru di lingkungan Departemen Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Kidul di UPT SMP 3 Girisubo. Ada yang tahu di mana sekolahku itu? SMP N 3 Girisubo terletak di dusun Joho, Kalurahan Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mungkin banyak diantara sobat semua yang belum tahu dimanakah itu. Yups, akupun sewaktu pertama kali mencarinya juga setengah mati susahnya….

Girisubo adalah Kecamatan baru hasil pemekaran Kecamatan Tepus. Kecamatan Girisubo adalah kecamtan paling ujung milik Pemkab Kunung Kidul. Disebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rongkop, sebelah Timur dengan Kecamatan Pracimantoro dan Parang Gupito Kabupaten Wonogiri, sebelah Selatan adalah Samudera Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tepus. Dari Ibukota Gunungkidul, Wonosari, jaraknya kurang lebih 55 Km jika lewat Semanu dan Rongkop. Kalau lewat Pracimantoro lebih jauh lagi. Penduduknya yang berjumlah 27.290 jiwa menggantungkan hidup dari bertani palawija, beternak, maupun sebagai nelayan.


Sekolahku terletak di Kelurahan Songbanyu. Dari namanya sudah kelihatan artinya kan? Mungkin banyak yang mengkonotasikan Songbanyu dengan “Kosong Banyu” alias nggak ada air. Padahal Songbanyu sebenernya berarti “Tebing Berair”. Tapi dalam kenyataannya, air adalah komoditas langka di Songbanyu. Kalaupun melimpah, itu pas musim penghujan saja. Kalau musim kemarau, benar-benar tak ada air disana. Untuk menyambung hidup, biasanya penduduk membeli air dari mobil tangki air (6.000 liter) dengan kisaran harga Rp. 120.000 – Rp. 150.000 tergantung jarak dari jalan raya. Biarpun disana terhubung pipa-pipa PDAM, tetapi itu tak mampu mencukupi kebutuhan air penduduknya. Air yang mengalir seminggu sekali selama beberapa jam dan kondisi air yang tak layak konsumsi semakin menambah parah keadaan. Ironis sekali. Dibawah tanah Songbanyu sebenarnya tersimpan berjuta kubik meter air yang mampu untuk mencukupi kebutuhan air seluruh penduduknya. Ini disebabkan Songbanyu terletak di tebing Bengawan Solo Purba. Sungai prasejarah yang menampung air di dalam perut buminya. Masyarakat pantai Sadeng yang dahulunya adalah muara Bengawan Solo Purba berlimpah air tawar. Cukup hanya menggali 3-6 meter saja! Teknologilah yang menjadi kendalanya. Belum ada solusi bagaimana cara mengangkat dan mendistribusikan air untuk kampung-kampung yang berjarak 4-6 Km dari Bengawan Solo Purba. Semoga kelak salah satu anak didikku ada yang mampu mewujudkan mimpi masyarakat desanya untuk selalu kecukupan air setiap saat. Semoga…


Sedikit Catatan Tambahan…

Aku tak bisa membayangkan tempatnya, Sob… aku juga gak pernah kebayang masih ada tempat seperti itu di Jogja. Bayangkan, dari halaman rumahku sampai halaman sekolah jarknya 109 Km! brrr… Seperti jarak Jogja-Semarang saja. Jalanan Gunungkidul yang bak rollercoaster itu bukan kendala bagiku. Malahan aku mulai menikmati

meliuk-liuk di jalanan yang tiada hambatan itu. Yang sedikit kurang nyaman hanyalah letak sekolahku. Dari jalan raya (Jl. Girisubo-Pracimantoro) masih masuk kurang lebih 5 km membelah kampung dan hutan yang silih berganti. Jalannya bukan aspal, sob, melainkan hanya coneblock/cor. Sekolahnya kecil (karena merupakan sekolah rintisan sejak 2007/2008) dan berada di tengah bukit. Jangan berharap bisa nonton TV disini, apalagi kirim SMS

atau telpon-telponan. Karena inilah wilayah tanpa sinyal apapun! Awalnya aku juga kaget dan merasa berat. Tapi setelah dijalani akhirnyaenjoy juga. Binatang-binatang kayaknya juga masih banyak. Masak siang-siang ada kalong segede gambreng terbang diatas sekolah. Waksss…

Yang disini juga gak ada adalah air. Air ngandalin beli dari mobil tangki kalo pas musim kemarau. Mau ke warung? Santai… ada kok. Cuma berjarak 5 km membelah hutan!

Hahaha… Warung makan? Ada lah! Cuma 7 km membelah hutan n bukanya seminggu 2 kali doang! Hahahaa…. Tambal ban? Ada! 5 km dari sini naik turun jalanan terjal. Fotocopy? Iiiiihh… ada lah! Deket kok… cuman 4 km aja! Kalo mau ke warnet jauh gak? Deket kok… tinggal pilih mau ke Pracimantoro apa Wonosari. Kalo mau warnet yang speed-nya pelan kayak keong ya ke Pracimantoro aja. Deket kok, cuma 20 Km. nah, kalo warnet yang lumayan cepet n skalian liat keramaian ya ke Kota Wonosari. Deket juga kok, cuma 55 Km doang!

Tapi jangan cuma liat susah-susahnya doang, Sob! Hidup disini juga banyak hal lain yang patut disyukuri. Selain penduduknya ramah-ramah, alamnya juga indah! Mau ke pantai? Yang terdekat ke Sadeng dengan jarak 4 km. Disana bisa beli macem-macem ikan. Tuna fresh dilepas Rp. 15.000/kg. Murah kan? Mau menyendiri dan mencari inspirasi? Pergi ke pantai Parang Gupito aja. Indah banget! Perlu wisata kuliner yang lumayan beda? Dolannya wajib ke Pasar Pracimantoro. Banyak makanan ajib di sana, tentu saja harganya juga murah nian! Yang seneng mancing, ada Pantai Wediombo, surganya mancing karangan. Bonusnya adalah view luar biasa dari Bengawan Solo Purba. Yang bawa camdig pasti pengen jeprat-jepret pe memorinya mentok! Dan jangan lupa… semuanya free of charge alias gratis! Kerja disini juga lumayan. Selain biaya hidup murah, tempat buat menghamburkan uang juga minim banget. Paling buat beli ikan doang. Itu juga gak seberapa. Ada yang mau mengikutiku? Ini fasilitasnya:

  1. Gaji pokok
  2. Tunjangan keterasingan
  3. tunjangan ketiadaan sinyal tv dan hp
  4. tunjangan ketakutan keluar di waktu malam
  5. tunjangan tidak terjangkaunya surat kabar
  6. tunjangan lain-lain (tak terbatas, terserah yang pengen ditunjang)

Bersih setiap bulan kira-kira memperoleh pendapatan cukup buat hidup dengan bonus keterbukaan pada dunia, interaksi yang bagus dengan Tuhan, jauh dari orientasi bondho-isme dan hura-hura-isme, kebahagiaan tak terduga, dan nilai-nilai hidup baru yang tak ternilai harganya. Tinggal di tempat terpencil tidak harus berkecil hati. Tidak harus kehilangan informasi. Gemerlap lampu kota berganti kunang-kunang. Hiruk pikuk suara jalanan berganti derik jangkrik. Gadget nggak penting disini. Asal ada kemauan, harapan untuk bertahan pasti tumbuh dengan sendirinya. Aku nggak malu dibilang berperadaban mundur. Terserah mo dibilang jadi orang prasejarah atau apaan. Tapi di tempat baruku ini ku temukan bibit-bibit pelajaran dan pengetahuan. Juga aroma laut dan petualangan. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengurai makna hidup yang sesungguhnya. Jauh dari hedonisme, jauh dari egoisme. Mungkin sekarang memang sudah saatnya kita KEMBALI KE TIMUR...


Minggu, April 26, 2009

Waktunya Menatap Masa Depan

Hmmm... akhirnya Ujian Nasional SMA telah terlalui sudah. Jelas sekali kelihatan perasaan lega di wajah anak-anakku, sekaligus perasaan dagdigdug menanti hasilnya nanti. Tapi yang jelas, aku selalu doakan yang tebaik buat mereka. aku bangga akan perjuangan mereka. Aku berharap mereka bisa lebih baik dan lebih baik lagi. Good job, Bois and Gals! Nice try ...

Kelas XII IPS SMA Sanjaya XIV 2009

blogger templates 3 columns | Make Money Online