Selasa, Mei 05, 2009

Jika Aku Menjadi

Hhhm…. Aku masih teringat dengan jelas salah satu episode reality show “Jika Aku Menjadi” di Trans TV yang menceritakan kisah seorang mahasiswa yang mencoba merasakan menjadi seorang warga Dlingo, Bantul yang kesulitan air. Bagaimana harus berkilo-kilometer berjalan demi sepikul air. Responku waktu itu biasa saja. Tidak tergetar ataupun terharu. Tapi perjalananku kali ini membuatku mengerti dan tersadar akan makna seember air yang kadang kubiarkan terbuang sia-sia…


Per tanggal 1 Mei 2009 kemarin aku resmi menjadi Guru di lingkungan Departemen Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Kidul di UPT SMP 3 Girisubo. Ada yang tahu di mana sekolahku itu? SMP N 3 Girisubo terletak di dusun Joho, Kalurahan Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mungkin banyak diantara sobat semua yang belum tahu dimanakah itu. Yups, akupun sewaktu pertama kali mencarinya juga setengah mati susahnya….

Girisubo adalah Kecamatan baru hasil pemekaran Kecamatan Tepus. Kecamatan Girisubo adalah kecamtan paling ujung milik Pemkab Kunung Kidul. Disebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rongkop, sebelah Timur dengan Kecamatan Pracimantoro dan Parang Gupito Kabupaten Wonogiri, sebelah Selatan adalah Samudera Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tepus. Dari Ibukota Gunungkidul, Wonosari, jaraknya kurang lebih 55 Km jika lewat Semanu dan Rongkop. Kalau lewat Pracimantoro lebih jauh lagi. Penduduknya yang berjumlah 27.290 jiwa menggantungkan hidup dari bertani palawija, beternak, maupun sebagai nelayan.


Sekolahku terletak di Kelurahan Songbanyu. Dari namanya sudah kelihatan artinya kan? Mungkin banyak yang mengkonotasikan Songbanyu dengan “Kosong Banyu” alias nggak ada air. Padahal Songbanyu sebenernya berarti “Tebing Berair”. Tapi dalam kenyataannya, air adalah komoditas langka di Songbanyu. Kalaupun melimpah, itu pas musim penghujan saja. Kalau musim kemarau, benar-benar tak ada air disana. Untuk menyambung hidup, biasanya penduduk membeli air dari mobil tangki air (6.000 liter) dengan kisaran harga Rp. 120.000 – Rp. 150.000 tergantung jarak dari jalan raya. Biarpun disana terhubung pipa-pipa PDAM, tetapi itu tak mampu mencukupi kebutuhan air penduduknya. Air yang mengalir seminggu sekali selama beberapa jam dan kondisi air yang tak layak konsumsi semakin menambah parah keadaan. Ironis sekali. Dibawah tanah Songbanyu sebenarnya tersimpan berjuta kubik meter air yang mampu untuk mencukupi kebutuhan air seluruh penduduknya. Ini disebabkan Songbanyu terletak di tebing Bengawan Solo Purba. Sungai prasejarah yang menampung air di dalam perut buminya. Masyarakat pantai Sadeng yang dahulunya adalah muara Bengawan Solo Purba berlimpah air tawar. Cukup hanya menggali 3-6 meter saja! Teknologilah yang menjadi kendalanya. Belum ada solusi bagaimana cara mengangkat dan mendistribusikan air untuk kampung-kampung yang berjarak 4-6 Km dari Bengawan Solo Purba. Semoga kelak salah satu anak didikku ada yang mampu mewujudkan mimpi masyarakat desanya untuk selalu kecukupan air setiap saat. Semoga…


Sedikit Catatan Tambahan…

Aku tak bisa membayangkan tempatnya, Sob… aku juga gak pernah kebayang masih ada tempat seperti itu di Jogja. Bayangkan, dari halaman rumahku sampai halaman sekolah jarknya 109 Km! brrr… Seperti jarak Jogja-Semarang saja. Jalanan Gunungkidul yang bak rollercoaster itu bukan kendala bagiku. Malahan aku mulai menikmati

meliuk-liuk di jalanan yang tiada hambatan itu. Yang sedikit kurang nyaman hanyalah letak sekolahku. Dari jalan raya (Jl. Girisubo-Pracimantoro) masih masuk kurang lebih 5 km membelah kampung dan hutan yang silih berganti. Jalannya bukan aspal, sob, melainkan hanya coneblock/cor. Sekolahnya kecil (karena merupakan sekolah rintisan sejak 2007/2008) dan berada di tengah bukit. Jangan berharap bisa nonton TV disini, apalagi kirim SMS

atau telpon-telponan. Karena inilah wilayah tanpa sinyal apapun! Awalnya aku juga kaget dan merasa berat. Tapi setelah dijalani akhirnyaenjoy juga. Binatang-binatang kayaknya juga masih banyak. Masak siang-siang ada kalong segede gambreng terbang diatas sekolah. Waksss…

Yang disini juga gak ada adalah air. Air ngandalin beli dari mobil tangki kalo pas musim kemarau. Mau ke warung? Santai… ada kok. Cuma berjarak 5 km membelah hutan!

Hahaha… Warung makan? Ada lah! Cuma 7 km membelah hutan n bukanya seminggu 2 kali doang! Hahahaa…. Tambal ban? Ada! 5 km dari sini naik turun jalanan terjal. Fotocopy? Iiiiihh… ada lah! Deket kok… cuman 4 km aja! Kalo mau ke warnet jauh gak? Deket kok… tinggal pilih mau ke Pracimantoro apa Wonosari. Kalo mau warnet yang speed-nya pelan kayak keong ya ke Pracimantoro aja. Deket kok, cuma 20 Km. nah, kalo warnet yang lumayan cepet n skalian liat keramaian ya ke Kota Wonosari. Deket juga kok, cuma 55 Km doang!

Tapi jangan cuma liat susah-susahnya doang, Sob! Hidup disini juga banyak hal lain yang patut disyukuri. Selain penduduknya ramah-ramah, alamnya juga indah! Mau ke pantai? Yang terdekat ke Sadeng dengan jarak 4 km. Disana bisa beli macem-macem ikan. Tuna fresh dilepas Rp. 15.000/kg. Murah kan? Mau menyendiri dan mencari inspirasi? Pergi ke pantai Parang Gupito aja. Indah banget! Perlu wisata kuliner yang lumayan beda? Dolannya wajib ke Pasar Pracimantoro. Banyak makanan ajib di sana, tentu saja harganya juga murah nian! Yang seneng mancing, ada Pantai Wediombo, surganya mancing karangan. Bonusnya adalah view luar biasa dari Bengawan Solo Purba. Yang bawa camdig pasti pengen jeprat-jepret pe memorinya mentok! Dan jangan lupa… semuanya free of charge alias gratis! Kerja disini juga lumayan. Selain biaya hidup murah, tempat buat menghamburkan uang juga minim banget. Paling buat beli ikan doang. Itu juga gak seberapa. Ada yang mau mengikutiku? Ini fasilitasnya:

  1. Gaji pokok
  2. Tunjangan keterasingan
  3. tunjangan ketiadaan sinyal tv dan hp
  4. tunjangan ketakutan keluar di waktu malam
  5. tunjangan tidak terjangkaunya surat kabar
  6. tunjangan lain-lain (tak terbatas, terserah yang pengen ditunjang)

Bersih setiap bulan kira-kira memperoleh pendapatan cukup buat hidup dengan bonus keterbukaan pada dunia, interaksi yang bagus dengan Tuhan, jauh dari orientasi bondho-isme dan hura-hura-isme, kebahagiaan tak terduga, dan nilai-nilai hidup baru yang tak ternilai harganya. Tinggal di tempat terpencil tidak harus berkecil hati. Tidak harus kehilangan informasi. Gemerlap lampu kota berganti kunang-kunang. Hiruk pikuk suara jalanan berganti derik jangkrik. Gadget nggak penting disini. Asal ada kemauan, harapan untuk bertahan pasti tumbuh dengan sendirinya. Aku nggak malu dibilang berperadaban mundur. Terserah mo dibilang jadi orang prasejarah atau apaan. Tapi di tempat baruku ini ku temukan bibit-bibit pelajaran dan pengetahuan. Juga aroma laut dan petualangan. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengurai makna hidup yang sesungguhnya. Jauh dari hedonisme, jauh dari egoisme. Mungkin sekarang memang sudah saatnya kita KEMBALI KE TIMUR...


Minggu, April 26, 2009

Waktunya Menatap Masa Depan

Hmmm... akhirnya Ujian Nasional SMA telah terlalui sudah. Jelas sekali kelihatan perasaan lega di wajah anak-anakku, sekaligus perasaan dagdigdug menanti hasilnya nanti. Tapi yang jelas, aku selalu doakan yang tebaik buat mereka. aku bangga akan perjuangan mereka. Aku berharap mereka bisa lebih baik dan lebih baik lagi. Good job, Bois and Gals! Nice try ...

Kelas XII IPS SMA Sanjaya XIV 2009

To late is better than nothing...

Ini ada dikit catatan yang tertunda coz offline-nya blog ini beberapa waktu kemaren karena perbaikan...


Survivor

7 Maret 2009, 22:14

Waks….waks…. Pa kabar semuanya! Lagi pada ngapain n ada info baru apaan nih? Hmmm… tanggal 5 Maret kemaren salah satu “survivorPAK 02, Dhita B (Theresia Yuandhita) pendadaran. Aku jadi salah satu saksinya. Berhubung survivor, maka massa penyemangatnya juga dikit. Tyas ‘Nguk-Nguk’ yang sohib kentelnya dah kerja di Surabaya. Lainnya juga dah kerja. Yang terkopi dalam ingetanku yang ada di sana juga para survivor: Beni Bendot 01, Putri, Sisca Sakti, Valent dan Adi Palasara. Juga ada beberapa angkatan bawah. Sebenarnya Wulan juga lagi libur kerja dan kami sudah janjian untuk berangkat bareng. Rencana itu akhirnya batal coz keponakannya Wulan tiba-tiba meriang.

Lama gak ke kampus semuanya telah banyak berubah. Dari style mahasiswa ampe bangunan fisik 1000 jendela juga dah berubah. Hall yang biasa dulu kita nongkrong kini telah bergeser ke timur kurang lebih 50 meter (ke samping I/K.01). Disanalah hall yang baru berada. Di depan hall langsung terbentang jalan dua arah tembus ke jalan Mozez (Atmajaya), aspal hot mix lagi! Lapangan basket, parkiran, markas Menwa, dan semua di sekitarnya telah lenyap sudah. Parkiran pindah ke eks-kantin dan UKM di sebelah selatan aula lama. Sekarang kita ke dalam, Sob… Dari hall tadi, kampus ‘terbelah’ oleh koridor. Dari hall kearah utara koridornya melewati eks gedung Fakultas Sastra yang dijebol dan sambung terus hingga berhenti di depan common room PBI. Kampus serasa lega sekarang. Kita nongkrong di depan sekretariat PAK pun bisa liat halte FE sekarang. Tangga naik ke lantai 2 pun banyak yang pindah tempat. Tangga dan ruang nyempil yang biasa kita tongkrongin depan II/K.36 pun menghilang. Bergeser 10 meter ke utara. Begitu pula yang sayap timur. Sekarang di ujung selatan blok T ada tangga naiknya. Itu kira-kira yang bisa aku jelasin. Emang lebih afdol kalo ada fotonya ya? Iya deh, kapan-kapan aku upload fotonya. Satu lagi, sekarang di kampus banyak ‘colokan’ listrik di mana-mana. Sepertinya buat memenuhi kebutuhan energi para mahasiswanya yang sekarang buanyak sekali menenteng laptop kalo ngampus, entah untuk wifi-nan, ngerjain skripsi, nggaya2 doang, dll.

Kemaren pas ke kampus ketemuan juga ma Dewi Sawitri yang kata pak Sapto dah mengundurkan diri dari PAK. Tatonya baru loh. Di pundak ama di lengan kanan… keliatan tambah naughty dan lucu ajah!

Sob, buat yang udah lulus macam kita, apalagi yang dah kerja. Hendaknya kita gak lupain temen-temen seperjuangan kita yang masih jadi survivor. Beri mereka dorongan dan sugesti positif agar gak patah semangat ngejar gelar sarjananya. SMS atau support dengan say hi aja dah bikin semuanya lebih baik. Inget, Sob, kita dulu mulai melangkah bersama dan seiring waktu langkah kita akhirnya berbeda. Kita yang sudah berlari akankah melupakan mereka yang tengah berjalan tertatih-tatih? Tak perlu menggendong mereka untuk kemudian mengajaknya berlari, tapi cukuplah ulurkan tangan kita dan ajari mereka berlari…

Yang skripsinya sudah in progress dan finishing touch: Sisca Sakti dan Adi Palasara. Yang bener-bener gak tau progress-nya adalah Emi Wulandari. Aku juga dah lost contact ma dia. Buat sobat semua yang tau progressnya Emi atau bisa kasih support ke dia, please send info ke emailku atau tulis di kolom C-box! Semoga dari pohon persahabatan yang bernama PAK 02 yang kita tanam 7 tahun silam ini buah manisnya bisa dinikmati oleh semua..

Huahmm….ngantuk!!! Bahan posting kali ini aku tulis offline di rumahnya Dinot make Zyrex ANOA

Hunting Season!!!

8 Maret 2008, 15:11

Hai Sobat smua…. Especially buat para hunter se dunia.

Sudah sebulan lebih daerah Pegunungan Menoreh sebelah utara (daerah Kalibawang dan sekitarnya), musim buah. Diawali dengan durian pada awal tahun dan disusul dengan rambutan hingga sekarang.

Dengan banyaknya buah, maka kebutuhan logistik bagi para tupai melimpah ruah. Banyak tupai yang turun gunung, merambah ke desa-desa. Ini dibuktikan dengan banyaknya bekas serangan mereka pada tanaman komoditas penduduk semisal kelapa, kakao (cokelat) dan rambutan. Para tupai ini juga tak perlu jauh-jauh kembali ke gunung. Mereka cukup membuat sarang di sekitar daerah food gathering mereka coz tumbuh-tumbuhan merimbun, terutama bambu. Dengan dekatnya sarang mereka ke daerah makan mereka, maka serangan tupai-tupai ini sulit dideteksi. Mereka sepertinya mengubah jam makan mereka karena matahari belum terbit pun sudah terdengar pergerakan mereka diantara ranting-ranting. Tidak seperti biasanya yang berkisar antara jam 6 sampai jam 10 pagi. Mungkin insting bertahan hidup mereka semakin tajam aja.

Aku belum berburu intensif sekalipun untuk musim kali ini, walaupun hunting season untuk kali ini efektif tinggal 1,5 bulan lagi. Akhir bulan April adalah masa kawin. Perburuan pada masa itu bisa merusak keseimbangan ekosistem. Nggak tahu kenapa, aku tidak bersemangat seperti musim-musim sebelumnya. Mungkin karena nggak ada partner (Teddy-red) lagi. Hujan juga intensitasnya semakin sering. Medan berburu yang becek, dedaunan yang lebat, dan nyamuk yang luar biasa banyak juga bikin malas angkat senjata. Memang lebih baik pas pertengahan kemarau. Alam sungguh bersahabat, walau binatang buruan tak sebanyak sekarang.

Pemburu-pemburu dari daerah Borobudur dan Yogya pun belum nampak batang hidungnya. Mungkin sedang fight di daerah Dlingo, Bantul. Aku lebih menikmati profesi sebagai bounty hunter. Hunting komoditas tertentu (yang tentu saja legal) untuk klien. Biasanya karena alasan pengobatan. Tupai untuk diabetes, codot (kelelawar) untuk astma, biawak untuk penyakit kulit, dan lain-lain. Bahkan kucing pun wokey!

Kini jarang banget aku menenteng senjata blusukan berburu. Paling banter cuma di deket rumah si Pacar aja nungguin siapa tahu ada tupai yang lewat. Buat Teddy di Batam sana… “wah, aku butuh analisa dan assist darimu je, Tad kalo berburu. Single fight kurang efektif sekarang…”

Minggu, Maret 15, 2009

Pemberitahuan

Maavkan buat para pengakses Blog titet. Blog ini dalam perbaikan. Sedang dalam tahap pembuatan 3 kolom. Maavkan!!!

Selasa, Maret 03, 2009

Terlambat

Hai Brother, Sister, my Son and Daughters... Maap sebelumnya. Tuliisan ini mungkin agak kadaluarsa coz Titet bikin dah awal Februari kemaren tapi baru sempet di posting-kan sekarang. Semoga tetep ada hikmahnya...


Sarang Damai, 10 Februari 2009|22:32


Hai, hualo semua para pembaca posting-annya Titet pa kabar? Berhubung ini bulan Februari yang ada kaitannya dengan hari kasih sayang (Valentine’s Day), maka posting kali ini gak jauh-jauh amat dari topik tersebut!

Pertanyaan buat sobat semua adalah: berapa banyak pacarmu? Walah…. Opo iki…. Bukan itu ding! Hmm… hmmm… (suarakan dengan badan tegak dan muka serius-red). Kali ini Titet ingin menyapa para gadis di luar sana. Sekarang ini fenomena western style dalam gaya pacaran anak muda Indonesia kian parah. Di sekitar kita juga , Sob! Virginity kayaknya bukan hal yang membanggakan lagi buat dipertahanin para wanita, apalagi para pria! Ada pergeseran pola pikir dan penghargaan pada keperawananan. Gaya hidup hedonisme, konsumerisme, hura-huraisme (opo neh iki), dan isme-isme negatif yang lain telah merambat subur dalam denyut nadi pemuda-pemudi kita. Adat ketimuran telah ditendang jauh, diganti budaya Barat yang lebih modern, lebih enak, lebih bebas, dan sebagainya.

Coba kita tengok gaya pacaran dekade 90-an atau awal 2000. Simple dan easy going aja keliatannya. Gandengan tangan, paling mentok kissing lips doang. Yang paling parah paling cuman French kiss dan grepe-grepe (pegang-pegang) doang. Kalopun make love paling berani pe tahap petting ajah. Gak ampe intercourse.

Tapi sewindu berselang… weitsss, ngeri Sob!!! Anak-anak SMP aja dah pada ngisi waktu luangnya dengan make love ama pacar atao temennya. Parah gila! Kenalan seminggu trus jadian, dan gak sampe sebulan akhirnya make love. Gawat… karena belia, gejala putus-sambung pun biasa. Baru putus ma A, pacaran ma B dan gak sampe sebulan kemudian (pinjem istilahnya Adjie) ‘ohok-ohok’ ma pacar barunya. Begitu terus ampe bosen, ganti, ganti, dan ganti lagi pe kewer-kewer! Bukan maksud Titet mencampuri aktivitas seksual orang lain. Aku cuma pengen agar aktivitas yang satu ini bener-bener dipahami dengan bener.

Apa sih hakikat make love (bercinta-red) sebenarnya? Apakah demi kesenangan semata? Gesek-gesek dan udah setelah 11 menit (rata-rata hubungan seks adalah 11 menit)? Ato apa? Tidak sesederhana itu, Sob! Make love adalah salah satu sarana menjaga keharmonisan rumah tangga dan ekspresi cinta suami-istri. Inget, fungsi make love paling utama adalah reproduksi dan baru sampingannya adalah rekreasi. Jadi bukan semata-semata sekedar have fun! Kalo mau have fun ke Gembira Loka aja sono!

Trus apa yang boleh make love hanya orang yang sudah married? Menurut agama sih iya. Tapi itu Titet balikin ke interpretasi masing-masing orang tentang make love. Yang jelas, make love bukan hal yang sepele. Seseorang yang belom married dan memutuskan untuk make love, maka orang tersebut sudah memutuskan masa depannya. Memang, virginity tidak bisa dindikasikan dari robek/belumnya selaput labia minora seorang gadis, akan tetapi bagaimana seorang gadis kehilangan itu. Kalo misalnya seorang gadis diperkosa, terantuk benda, kecelakaan kendaraan, jatuh, dsb sehingga labia minora-nya sobek, apakah dia bisa disebut tidak virgin? Monggo dijawab di hati masing-masing. Sebetulnya keperawanan perlu dijaga buat apa sih? Jawaban klise yang pas untuk menjawabnya adalah: untuk diberikan kepada orang yang dicintai. Itu jawaban paling tepat dan yang bisa Titet sampaikan saat ini. Jadi, jagalah harta paling berharga yang memang hanya menjadi hak dari suami/istrimu! Nah, kalo seorang gadis telah memberikan virginity-nya pada seorang pria yang dia cintai dan ternyata kemudian diketahui brengsek dan meninggalkan si gadis, apakah berarti si gadis telah kehilangan virginity-nya dengan tidak hormat? Menurut Titet sih tidak. Si gadis telah menjaganya untuk pria yang dicintainya, walaupun si pria bedebah ini meninggalkannya. Jadi, virginity tidak bisa diukur dengan satu indikator saja. Pake hati, man!!! Ini menyangkut perasaan! Yang jelas, buat para gadis jangan gampang termakan mulut manis cowok! 85% cowok tertarik ama cewek karena daya tarik fisik dan 70% diantaranya hanya menginginkan kenikmatan biologis saja dari hubungan itu. So, hati-hati ya! Biasanya yang dijadikan senjata untuk meminta make love adalah dengan mengatasnamakan pembuktian cinta. Dan s**t, banyak yang kemakan dengan cara jijik seperti ini! Jadi, make love ga boleh? Gak!!! Kalo gak bisa tau ending kedepannya dan gak tau konsekuensi apa kelak yang akan kalian tanggung! Kalo belum yakin dialah pasanganmu selamanya, jangan melakukannya. Tapi kalo emang hobinya pengen make love dan selalu mencari cara untuk mendapatkan pasangan make love, wah… berarti itu kelainan, hyper!

Ini bukan sekedar losing virginity boys n gals. Ini menyangkut hal-hal lain. Pregnancy trus nikah muda (siap-siap jadi ayah dan ibu, ya to?), penyakit2 such as HIV/AIDS, gonorheae, sipilis, raja singa; rasa berdosa dan rendah diri, dan lain-lain sebagainya. Apa gak jiper tuh? Jadi, pikir 1000 kali sebelum memutuskan untuk mengatakan ‘iya’ pada hal yang satu ini. Kalo cowok mah udah dipake ratusan kali tetep aja gak ada bedanya, tapi kalo cewek? Sekali aja melakukan maka sudah berbeda sama sekali kisah hidup kalian! Kasian juga kan, kalo ternyata suami/istri kalian bener-bener ngejaga virginity-nya buat kalian hingga married padahal kalian sendiri dah ambyar-ambyaran? Kebayang nggak betapa kecewanya dia?

Hmmm… mungkin apa yang Titet sampein ini hanya akan jadi angin lalu. Hanya pesan klise yang numpang nampang di blog. Mending dibilang gak American Style, gak gaul, gak ikut jaman, gak modern, kuno, dan sebagainya tapi tetep virgin, daripada harus nanggung beban pikiran.

Buat themon-themon (terutama murid-muridku), kalo ada yang pacarnya meminta untuk melakukan itu, kick his ass, say f**k to him, dan jangan lupa acungkan jari tengah kalian tinggi-tinggi di depan muka mereka!

Bukan maksud Titet men-judge orang atau golongan tertentu. Ini sekedar pesan aja. Kalo gak bisa menghindari atau dah addict dengan aktivitas pre-marital sex ini, paling gak bersikap aman lah. Use condom for your savety activities!

Maav banget kalo ada yang tersinggung, marah, dan gak welcome dengan posting-an Titet kali ini. Silahkan reply ke Marcuzman@gmail.com atau leave comment atau bisa ngisi kolm c-box. Terima kasih!

Minggu, Februari 08, 2009

Catatan Pertama di Februari

Hoaeoeoeoeoe......
Aku menyapa Sobat semyua....!!!
Hhhhmmm... lama gak posting nih. biasa, yang dijadikan kambing hitam atas kealpaan ini adalah "lagi sibuk", hehehe.... Padahal sibuk apaan, ngajar aja cuma efektif 4 hari seminggu. Ngeles juga cuma 2x seminggu, itupun sore. Hmmm... mungkin sibuk dolan ama si Pacar, hahaha!
Ada kabar apa nih sobat semua? Kok lama gak pada ngisi c-box? Jangan-jangan dah pada hijrah ke blognya orang lain nih... Siapa? Ucok Baba? Baim Wong? Hahaha!!!

Info terbaru nih:

  1. Tau kisah orang tenggelam (5 orang) di Parangtritis akhir Januari kemarin? Nah, salah satu yang jadi "hero" buat nemuin jenazah itu adalah Sobat kita Adi Palasara! Wah... salut... two tumbs up, Pal!!!
  2. Burket nih... Burket hijrah ke Jember nih (mendekat ke pelukan Dugong, wakakakak). Kerja di gudang tembakau. Sukses aja ya, Bro!
  3. Wulan udah bisa dicontact lagi... Sekarang dia kerja di toko Jollie (bukan punyanya Angelina Jollie loh). Tempatnya ada di timur per4an Pingit, Jogja.
  4. Polling mengenai usia ideal married bagi cewek telah ditutup. Hasilnya (mengenaskan!!!) cuma dua yang ngisi. Ideal 24 tahun (pasti yang ngisi dah merit) dan 28 tahun (pasti yang ngisi jomblo-ers atau gak punya harapan buat merit karena suatu hal), wakakakak!
Nyang berbahagia di bulan Februari ini:
  1. Tanggal 1: 6th Anniversary pacaran Adjie n Sila
  2. Tanggal 7: Ultah Ebbie "Dadada"
  3. Tanggal 20: Ultah Wulan
  4. Tanggal 24: Ultah Sila, Ultah Mita
  5. Tanggal 26: Ultah Tyas "Nguk-nguk"
Buat nyang berbahagia, selamat ya!!! Buat yang belum kesebut (karena terbatasnya info dan space memori di otak Titet) dan sedang berbahagia di bulan ini, selamat juga!!!
Selamat menikmati hari, Sob! Buat Adjie; "jangan keluyuran mulu di web pornes, bro!", wakakakakak!!!! God Bless u All!!!

Minggu, Januari 25, 2009

I just wanna say hi!

Wah… lama gak posting ni. Maap buat Sobat semua yang sering nengokin blog ini dan kecele karena gak ada something new di blog ini. Selain kurang waktu luang, kalo ke warnet kadang gak sempet posting. Lebih seringan kegoda buat nyari foto Jill Gladys dan Arumy, juga chat ama themon-themon di Yahoo Messenger… wakakakak!

Pa kabar Sobat semua. Especially buat manten anyar: Bety! Hahaha… pasti lagi jos-josnya nih… wakakakak! Pa kabar juga yang lain? Ruri Hungry pa kabarnya? Feeling punya feeling… hmmm…kayaknya Hungry mau nikah taun ini deh. Bener nggak, Hung? Ayo, yang mau pada mantenan silahkan persiapkan diri baik-baik!

Brother Teddy pa kabar? Edi Paijo pa kabar? Wah… keterima CPNSD Klaten ya? Selamat yo… wahai penjajah negeri orang! Oh iya… aku udah hampir 2 bulan ini lost contact ma Wulan. Setelah HP-nya rusak, sampai sekarang aku coba call tapi gak aktif. Dia pernah ngasih nomer rumahnya tapi ternyata salah sambung (hahahaha). Dulu aku pernah maen ke sana juga … tapi lupa jalan dan rumahnya (abis di gang sempit sih…)! Buat Wulan kalo pas lagi buka blog ini, tolong hubungi tim Termehek-mehek, eh bukan ding, hubungi Titet ya! Aji semakin subur makmur kayaknya… volume dompet menebal yang diiringi pula dengan menebalnya kelenjar lemak perut dan bokong, wakakakakak… ra seksi meneh no, Bro! hahahaha…. Adi masih keukeuh berstatus mahasiswa, tapi udah hampir kelar kuliahnya, tinggal skripsi doang. Spesial ku sapa juga Yuli Dugong dan Burket. Ketemu terakhir pas libur Natal kemaren ya… perjumpaan yang singkat aja. Oh iya… penghuni kost STM Pembangunan semuanya, salam dari Titet. Pa kabarnya Emy? Tia “Onyeng”? Santi “Wow”? Hmmm… sama siapa tuh…hmmmm…yang kamarnya di pojok dan sering make tank top itu lho…. (hmmm…lupa jeh!). Hmm… yang lainnya juga: Salam Brotherhood!!!

Lagi-lagi terganggu postingnya, kali ini bukan themon, tapi Lawra (lawnang ora wedok owra, alias waria) … hohoho… wahai Lawra, terpujilah engkau diantara Waria. Takyuut nih… pulang aja deh! Hmmmm… lanjutin kapan2, Sob!

Senin, Januari 05, 2009

New Year = New Hope

Hai, Sob!
Selamat Tahun Baru ya buat semuanya. Ada apa dengan malam pergantian tahun sobat semua? Kalo aku malah tidur lebih awal. Jam 9 malem dah tidur, bangunnya jam 7 pagi (terjaga sebentar pukul 12-an karena ada hingar bingar dan letusan kembang api di luar rumah). Hanya itu... tanpa terompet, kembang api, bakar-bakar ikan/jagung, bir, dan hal-hal menyenangkan lainnya.
Gak tau kenapa, di penghujung tahun ini aku ingin menutupnya dengan istirahat dan bangun di tahun yang baru dengan semangat baru, harapan baru! Terus terang... 2008 adalah tahun penuh cerita bagiku. Banyak sejarah tercipta di Tahun 2008. Sedikit review nih... blog ini tercipta di tahun 2008; dapet kerja pertama di tahun 2008; jauh dari masa-masa hura-hura (coz dah lulus kuliah) juga di tahun 2008. Di tahun 2009 ini aku harap akan tumbuh kedewasaan yang lebih dan lebih lagi...
Sekali lagi, selamat Tahun Baru Sobat!!!

blogger templates 3 columns | Make Money Online