Minggu, Maret 15, 2009

Pemberitahuan

Maavkan buat para pengakses Blog titet. Blog ini dalam perbaikan. Sedang dalam tahap pembuatan 3 kolom. Maavkan!!!

Selasa, Maret 03, 2009

Terlambat

Hai Brother, Sister, my Son and Daughters... Maap sebelumnya. Tuliisan ini mungkin agak kadaluarsa coz Titet bikin dah awal Februari kemaren tapi baru sempet di posting-kan sekarang. Semoga tetep ada hikmahnya...


Sarang Damai, 10 Februari 2009|22:32


Hai, hualo semua para pembaca posting-annya Titet pa kabar? Berhubung ini bulan Februari yang ada kaitannya dengan hari kasih sayang (Valentine’s Day), maka posting kali ini gak jauh-jauh amat dari topik tersebut!

Pertanyaan buat sobat semua adalah: berapa banyak pacarmu? Walah…. Opo iki…. Bukan itu ding! Hmm… hmmm… (suarakan dengan badan tegak dan muka serius-red). Kali ini Titet ingin menyapa para gadis di luar sana. Sekarang ini fenomena western style dalam gaya pacaran anak muda Indonesia kian parah. Di sekitar kita juga , Sob! Virginity kayaknya bukan hal yang membanggakan lagi buat dipertahanin para wanita, apalagi para pria! Ada pergeseran pola pikir dan penghargaan pada keperawananan. Gaya hidup hedonisme, konsumerisme, hura-huraisme (opo neh iki), dan isme-isme negatif yang lain telah merambat subur dalam denyut nadi pemuda-pemudi kita. Adat ketimuran telah ditendang jauh, diganti budaya Barat yang lebih modern, lebih enak, lebih bebas, dan sebagainya.

Coba kita tengok gaya pacaran dekade 90-an atau awal 2000. Simple dan easy going aja keliatannya. Gandengan tangan, paling mentok kissing lips doang. Yang paling parah paling cuman French kiss dan grepe-grepe (pegang-pegang) doang. Kalopun make love paling berani pe tahap petting ajah. Gak ampe intercourse.

Tapi sewindu berselang… weitsss, ngeri Sob!!! Anak-anak SMP aja dah pada ngisi waktu luangnya dengan make love ama pacar atao temennya. Parah gila! Kenalan seminggu trus jadian, dan gak sampe sebulan akhirnya make love. Gawat… karena belia, gejala putus-sambung pun biasa. Baru putus ma A, pacaran ma B dan gak sampe sebulan kemudian (pinjem istilahnya Adjie) ‘ohok-ohok’ ma pacar barunya. Begitu terus ampe bosen, ganti, ganti, dan ganti lagi pe kewer-kewer! Bukan maksud Titet mencampuri aktivitas seksual orang lain. Aku cuma pengen agar aktivitas yang satu ini bener-bener dipahami dengan bener.

Apa sih hakikat make love (bercinta-red) sebenarnya? Apakah demi kesenangan semata? Gesek-gesek dan udah setelah 11 menit (rata-rata hubungan seks adalah 11 menit)? Ato apa? Tidak sesederhana itu, Sob! Make love adalah salah satu sarana menjaga keharmonisan rumah tangga dan ekspresi cinta suami-istri. Inget, fungsi make love paling utama adalah reproduksi dan baru sampingannya adalah rekreasi. Jadi bukan semata-semata sekedar have fun! Kalo mau have fun ke Gembira Loka aja sono!

Trus apa yang boleh make love hanya orang yang sudah married? Menurut agama sih iya. Tapi itu Titet balikin ke interpretasi masing-masing orang tentang make love. Yang jelas, make love bukan hal yang sepele. Seseorang yang belom married dan memutuskan untuk make love, maka orang tersebut sudah memutuskan masa depannya. Memang, virginity tidak bisa dindikasikan dari robek/belumnya selaput labia minora seorang gadis, akan tetapi bagaimana seorang gadis kehilangan itu. Kalo misalnya seorang gadis diperkosa, terantuk benda, kecelakaan kendaraan, jatuh, dsb sehingga labia minora-nya sobek, apakah dia bisa disebut tidak virgin? Monggo dijawab di hati masing-masing. Sebetulnya keperawanan perlu dijaga buat apa sih? Jawaban klise yang pas untuk menjawabnya adalah: untuk diberikan kepada orang yang dicintai. Itu jawaban paling tepat dan yang bisa Titet sampaikan saat ini. Jadi, jagalah harta paling berharga yang memang hanya menjadi hak dari suami/istrimu! Nah, kalo seorang gadis telah memberikan virginity-nya pada seorang pria yang dia cintai dan ternyata kemudian diketahui brengsek dan meninggalkan si gadis, apakah berarti si gadis telah kehilangan virginity-nya dengan tidak hormat? Menurut Titet sih tidak. Si gadis telah menjaganya untuk pria yang dicintainya, walaupun si pria bedebah ini meninggalkannya. Jadi, virginity tidak bisa diukur dengan satu indikator saja. Pake hati, man!!! Ini menyangkut perasaan! Yang jelas, buat para gadis jangan gampang termakan mulut manis cowok! 85% cowok tertarik ama cewek karena daya tarik fisik dan 70% diantaranya hanya menginginkan kenikmatan biologis saja dari hubungan itu. So, hati-hati ya! Biasanya yang dijadikan senjata untuk meminta make love adalah dengan mengatasnamakan pembuktian cinta. Dan s**t, banyak yang kemakan dengan cara jijik seperti ini! Jadi, make love ga boleh? Gak!!! Kalo gak bisa tau ending kedepannya dan gak tau konsekuensi apa kelak yang akan kalian tanggung! Kalo belum yakin dialah pasanganmu selamanya, jangan melakukannya. Tapi kalo emang hobinya pengen make love dan selalu mencari cara untuk mendapatkan pasangan make love, wah… berarti itu kelainan, hyper!

Ini bukan sekedar losing virginity boys n gals. Ini menyangkut hal-hal lain. Pregnancy trus nikah muda (siap-siap jadi ayah dan ibu, ya to?), penyakit2 such as HIV/AIDS, gonorheae, sipilis, raja singa; rasa berdosa dan rendah diri, dan lain-lain sebagainya. Apa gak jiper tuh? Jadi, pikir 1000 kali sebelum memutuskan untuk mengatakan ‘iya’ pada hal yang satu ini. Kalo cowok mah udah dipake ratusan kali tetep aja gak ada bedanya, tapi kalo cewek? Sekali aja melakukan maka sudah berbeda sama sekali kisah hidup kalian! Kasian juga kan, kalo ternyata suami/istri kalian bener-bener ngejaga virginity-nya buat kalian hingga married padahal kalian sendiri dah ambyar-ambyaran? Kebayang nggak betapa kecewanya dia?

Hmmm… mungkin apa yang Titet sampein ini hanya akan jadi angin lalu. Hanya pesan klise yang numpang nampang di blog. Mending dibilang gak American Style, gak gaul, gak ikut jaman, gak modern, kuno, dan sebagainya tapi tetep virgin, daripada harus nanggung beban pikiran.

Buat themon-themon (terutama murid-muridku), kalo ada yang pacarnya meminta untuk melakukan itu, kick his ass, say f**k to him, dan jangan lupa acungkan jari tengah kalian tinggi-tinggi di depan muka mereka!

Bukan maksud Titet men-judge orang atau golongan tertentu. Ini sekedar pesan aja. Kalo gak bisa menghindari atau dah addict dengan aktivitas pre-marital sex ini, paling gak bersikap aman lah. Use condom for your savety activities!

Maav banget kalo ada yang tersinggung, marah, dan gak welcome dengan posting-an Titet kali ini. Silahkan reply ke Marcuzman@gmail.com atau leave comment atau bisa ngisi kolm c-box. Terima kasih!

blogger templates 3 columns | Make Money Online