Tetapi apa yang kita lakukan justru sering berseberangan dengan apa yang mereka dambakan. Seharusnya kita bisa menjadi lebih baik di Negara merdeka. Tetapi, kita masih sering terjajah oleh diri kita, oleh keinginan kita mementingkan diri sendiri. Korupsi… Suatu trademark yang telah melekat dan mendarahdaging di negeri kita ini. Kita butuh pahlawan-pahlawan untuk memeranginya. Salut untuk KPK yang telah berjuang memberantas korupsi. Mereka layak disebut pahlawan dalam hal pembernatasan korupsi. Narkotika … penjajah terselubung yang menggerogoti generasi muda kita. Salut untuk Badan Narkotika Nasional dan Kepolisian yang juga telah berjuang untuk memberantas jaringan narkotika Indonesia. Salut untuk para pahlawan lingkungan hidup, para pahlawan yang senantiasa menjaga kita agar selalu nyaman di tengah ancaman global warming. Lalu, akankah kita juga bisa menjadi pahlawan seperti mereka? Jawabannya adalah: BISA! Kita tak perlu bersusahpayah untuk menjadi pahlawan nasional. Jadilah pahlawan untuk dirimu sendiri. Merdekakan dirimu dari keinginan untuk mencari kesenangan sesaat, dari keinginan untuk memiliki apa yang menjadi hak orang lain, dari hasrat merusak lingkungan, dari keinginan mementingkan diri sendiri dan mengkesampingkan orang lain. Jika kau sudah merdeka dan semua orang di Indonesia bisa menjadi pahlawan atas dirinya sendiri sepertimu, maka apa yang oleh para pahlawan kemerdekaan disebut sebagai ‘merdeka’ akan menjadi satu kata yang paling sempurna untuk menggambarkan negeri ini: INDONESIA MERDEKA!!!
Kamis, Agustus 21, 2008
Indonesia 63 Tahun Sudah (Refleksi seorang Penyamun di Negara rimba)
Diposting oleh Marcuz Eko Totsky di 11.51
Label: sebuah catatan
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment