Kamis, Februari 14, 2008

1 5 177 1

Hai kawan, masih ingatkah kau padaku? Aku adalah orang yang dulu pernah berbagi hari denganmu. Dulu kita sering menyempatkan diri untuk melepas serapah, menebar umpatan bagi orang-orang yang tidak kita sukai. Dulu kita selalu berlari dan menari bersama di atas sang surya … melepas kepenatan.

Tak juga ingatkah kau padaku? Aku adalah orang yang dulu pernah kau minta menyusun kepingan hatimu yang berserakan. Orang yang pernah kau jadikan payung di kala derai hujan mengguyurmu. Akulah orang yang mengajarimu terbang kembali di kala kau telah putuskan untuk tak lagi kembangkan sayapmu.

Hai kawan, tak mau ingatkah dirimu? Memang ada kalanya kita perlu memalingkan muka dari siapapun. Api yang berkobar-kobarpun suatu saat pasti akan padam. Seperti halnya juga dengan apa yang sedang mendera dirimu. Waktu akan melelehkannya, waktu akan menempa dirimu. Menjadikanku percaya bahwa suatu saat nanti kau akan mampu terbang tanpa bantuanku, kau tak akan tersentuh hujan lagi, hatimu tak akan pernah terkepingkan lagi.

Aku melihat keajaiban dimatamu, tentang kemustahilan dunia yang tidak bisa dipercaya, tetapi itu nyata. Dari tatap matamu aku percaya bahwa api akan tetap menyala biarpun hujan terus menderanya.

Hai kawan, terbanglah tinggi sejauh kau suka. Bersinarlah untukku di waktu malam, untuk memandu langkahku agar aku bisa selalu mengikuti dan menjagamu.

0 Comments:

blogger templates 3 columns | Make Money Online