Sabtu, Desember 13, 2008

Lovely December

Desember adalah bulan yang paling menyenangkan untukku. Gak tau kenapa. Mungkin karena Christmas-nya atau karena liburannya. Yang jelas, Desember adalah akhir dari sebuah tahun dan bulan berikutnya saatnya untuk membuat lompatan dalam kehidupanku selanjutnya. Untuk lebih baik, lebih dewasa.

Lama aku lost contact sama Burket maupun Dugong. Maybe mereka sibuk sekarang. Yang tetep stay connected ya paling ma Adjie, Shila, Moko, dan Adi. Minggu kemaren (tanggal 7 Desember 2008) mungkin banyak banget dari sobat semua yang ngikut tes CPNSD. Pada ngikut dimana? Aku nyoba tes di Gunung Kidul. Bukannya meremehkan, tapi soal tes-nya cetek ya. Ga seperti simulasi-simulasi yang tersebar di internet yang susahnya minta ampun. Soal campur aduknya 100 butir, Bahasa Inggris 50 butir n Teknologi Informasi n Komputer (TIK) 50 butir. Ternyata setelah usut punya usut, semua wilayah tes CPNSD dan semua formasi di Jogja pake soal yang sama! Wah… mana adil tuh! Masak yang ndaftar Guru Akuntansi dan Guru Kelautan soalnya sama. Wah… wagu banget. Masih mending ada soalnya Ekonomi 12 butir, lha kalo yang Kelautan, Boga, Gizi, Perawat dikasih soal yang sama persis ya mendhem lah! Menurutku sih yang perlu dibenahi adalah rasio soal aja. Masak soal TIK-nya 25% sendiri. Kalo buat yang merem teknologi pasti jadi bagian maut tuh! Soal substansi setiap formasi juga harus dikasih… bagian ini kan yang buat nguji kompetensi calon PNS yang bersangkutan. Dengan melihat contoh kemaren boleh dibilang kurang ideal. Misalnya ya tadi, buat guru Boga, Kelautan, Perhotelan, dan sejenisnya. Eitsssss…. Kebawa suasana nih. Ngapain panjang lebar nulis posting tentang soal CPNSD… ga bakal dibaca ama stakeholder pembikin soal CPNS kan, wakakakakak…. Buat pengalaman aja ya, Sob!!! Aku ga berharap banyak pada perekrutan CPNS… aku masih negatif thinking ama kinerja pemerintah dalam merekrut PNS… dalam transparansi dan bersih dari unsur KKN-nya. Buat sobat semua yang merasa yakin keterima dan ndilalah tidak masuk daftar, mungkin berkasnya kurang satu… amplop! Wakakakakak…. Kalo sobat semua ada yang ternyata mainan amplop, ke laut aja lu!!! Mau dibawa kemana bangsa ini jika generasi mudanya dah main sogok …. Yang bersih aja. Jujur. Kalo belom kecantol jadi PNS ya emang belom nasibnya…

Tanggal 12 kemaren aku Tes di Yayasan Pangudi Luhur Pusat, Semarang. Aku dipanggil buat psikotes untuk ditempatkan pada posisi guru di SMK PL Tarsisius Semarang atau di SMP PL Jakarta Selatan. Dua lowongan yang tersedia, yang dipanggil juga cuma dua orang; aku dan Wisnu (Kriwul) temen kuliah. Jadi boleh dibilang tes wawancara minggu depan yang akan menentukan siapa yang di Semarang dan siapa yang berangkat ke Jakarta. Aku dan Kriwul sama-sama memilih Semarang. Entah bagaimana keputusannya tergantung YPL. Jakarta… kota yang aku sendiri dah under estimate dengannya. Bagiku Jakarta adalah kota yang memuakkan; dengan individualisme-nya, dengan ego-nya. Kalo memang mau Jakarta, tawaran internal auditor dari Toshiba beberapa bulan kemaren gak aku sia-siakan. Tapi Jakarta, Sob… denger namanya aja dah kebayang suasana busuknya. Kota raksasa dengan kekejaman yang luar biasa. Mending aku survival di hutan dengan berbekal pisau, poncho, dan korek. Daripada harus memutar otak untuk hidup dengan gaji 1,5 juta di sana!

Terus terang, aku ini seorang family man… aku sayang ma keluargaku. Tapi bukan berarti aku homesick, Sob! Aku udah ngebayangin married sih. Aku udah memimpikan rumah mungil di gunung. Adem, ayem…. Seperti cita-citaku semenjak dulu. Mungkin bener kata banyak orang kalo aku tuh orang yang sering melewatkan kesempatan meraih setumpuk uang di depan mata. Tapi seperti yang banyak aku tulis, uang bagiku bukan segala-galanya. Uang bukan tujuanku hidup! Aku terbiasa dengan nominal kecil semenjak dulu, aku juga bukan gadget-holic, nggak gila belanja. Jadi sampai saat ini, materi nggak menyilaukanku. Bener kata orang, “kesempatan nggak datang dua kali’. Karena kesempatan itu emang datangnya nggak cuma dua kali, mungkin tiga kali, empat kali, atau berkali-kali! So, kalo ada sobat yang belum beruntung, tenang aja sob. Burung yang gak menebar benih aja dikasih makan ma Tuhan, apalagi Sobat semua yang diciptakan sesuai citra-Nya!

Mungkin jika minggu depan wawancara dan mengharuskanku ke Jakarta, sepertinya aku akan mengepak koper lebih awal di YPL. Aku akan tetap meneruskan langkahku di Sanjaya dengan upah kecilku tetapi dengan senyum lebar dan kebahagiaan menggunung!

Upahku kecil di dunia, tetapi besar di Surga”. Itu rahasiaku bertahan hingga sekarang dengan bayaran yang hanya senilai selembar voucher pulsa…

0 Comments:

blogger templates 3 columns | Make Money Online